Novel edensor
ini menceritakan tentang petualangan Ikal dan Arai di Eropa. Setelah berhasil
memperoleh beasiswa ke Perancis, mereka berkuliah di Universite de Paris,
Sorbone, disini, Ikal dan Arai mengalami banyak kejadian yang orang biasa sebut
sebagai kejutan budaya. Banyak kebiasaan dan peradaban Eropa yang berlainan
sama sekali dengan peradaban yang selama ini mereka pahami sebagai orang
Indonesia. Khususnya melayu.
Dalam buku ini
juga Ikal dan Arai kembali menuai karma akibat kenakalan – kenakalan yang
pernah mereka lakukan semasa kecil dan remaja dulu. Novel ini juga menceritakan
petualangan Ikal dan Arai meyusuri Eropa dengan berbagai pengalaman yang
mencengangkan, mencekam, membuat kita terbahak-bahak, dan juga membuat kita
berurai air mata.
Edensor
menjelaskan bahwa kehidupan kita ini merupakan kepingan-kepingan yang saling
terkait satu sama lain, yang desain utamanya tersusun dan tertata rapi, dan
masa depan adalah mimpi-mimpi kita yang menjadi kenyataan.
Ikal adalah anak
bujang ke lima yang sebenarnya saat mengandung ibunya mengharapkan anak ke
limanya ini seorang wanita,karena ke empat anak sebelumnya adalah laki-laki.
Tanggal lahir Ikal sama dengan tanggal berdirinya Persyarekatan bangsa-bangsa
(PBB) yaitu 24 Oktober, dan ibunya Ikal sangat berharap agar anak ke limanaya
ini bisa menjadi seorang juru pendamai seperti PBB.
Dan bayi nomor
lima itu diberi nama Aqil Barraq Badruddin, yang oleh Ikal diartikan Anak
sholeh berjidat mengkilap yang tidak akan melakukan hal-hal, yang tidak masuk
akal dalam hidupnya. Namun, harapan yang diletakan dalam deretan nama agung
itu, hancur berserakan. Karena Ikal biasa Aqil di panggil menjelma menjadi
seorang anak yang sangat nakal dan sering membuat keonaran.
Pernah suatu
saat Ikal menyuruh adiknya yang masih kecil untuk menyanyikan lagu Indonesia
raya dengan pengeras suara di Masjid sehingga terdengar ke seantero kampung.
Setiap kali Ikal melakukan keonaran, ia pasti kena sidang oleh kedua orang
tuanya.
karena
kenakalannya, Ikal sempat beberapa kali berganti nama, mulai dari Aqil, Wadudh
dan Andrea, namun dari kesemua nama itu tidak mempengaruhi kenakalan
Ikal,apalagi setelah orang tua Ikal memutuskan mengadopsi Arai.
Kalaupun ada
yang membuat Ikal berubah adalah dengan kehadiran A Ling. Ikal merasa tak ada
yang lebih aneh selain orang dimabuk cinta. Segalanya berubah menjadi baik dan
berusaha menjadi baik.Ikal menjadi rajin mengaji dengan khusyuk, bahkan Taikong
Hamin dan orang tuanya seakan tak percaya dengan perubahan ini.
Selulus SMA Ikal
dan Arai memutuskan untuk merantau ke Jawa. Wawancara dari satu tempat ke
tempat lain mereka lalui. Sampai akhirnya Ikal diterima bekerja di kantor pos
sambil kuliah, dan Arai merantau ke Kalimantan, bekerja dan kuliah disana.
Nasib Ikal lebih baik di banding Arai,Ikal menjabat sebagai Pengatur Muda
Pos yang berwenang mencairkan wesel.
Sampai akhirnya Ikal dan Arai berhasil menyelesaikan kuliah dan mengikuti tes beasiswa S2 ke Eropa. Dan kemudian Ikal memutuskan berhenti dari pekerjaannya di Kantor pos.
Sampai suatu saat ketika mereka sedang berada di Belitong, mereka menerima surat pengumuman tes beasiswa itu dari Dr. Michaela Woodword, Ikal dan Arai berhasil mendapatkan beasiswa itu.
Ketika Ikal dan Arai akan pergi, Arai berusaha menghubungi Zakiah Nurmala, cinta bertepuk sebelah tangannya untuk pamitan. Namun Zakiah seperti waktu SMA,tak membalas surat Arai. Begitupun Ikal ia merindukan sosok A Ling yang ia tidak tahu dimana keberadaannya.
Sampai akhirnya Ikal dan Arai berhasil menyelesaikan kuliah dan mengikuti tes beasiswa S2 ke Eropa. Dan kemudian Ikal memutuskan berhenti dari pekerjaannya di Kantor pos.
Sampai suatu saat ketika mereka sedang berada di Belitong, mereka menerima surat pengumuman tes beasiswa itu dari Dr. Michaela Woodword, Ikal dan Arai berhasil mendapatkan beasiswa itu.
Ketika Ikal dan Arai akan pergi, Arai berusaha menghubungi Zakiah Nurmala, cinta bertepuk sebelah tangannya untuk pamitan. Namun Zakiah seperti waktu SMA,tak membalas surat Arai. Begitupun Ikal ia merindukan sosok A Ling yang ia tidak tahu dimana keberadaannya.
Ayah Ikal
mengantar kepergian anaknya dengan berat hati di Tanjong Pandan,ketika Ikal dan
Arai berpamitan ayah Ikal menyerahkan bungkusan dan bungkusan itu harus dibuka
jika telah sampai disana. Ayah Ikal sangat bangga kepada Ikal dan Arai,karena
Ikal dan arai mampu mencapai apa yang tak pernah dicapainya.
Di Bandara Soekarno Hatta Ikal mempelajari lampiran surat pengumuman beasiswa itu. Ikal dan Arai akan ke Belanda dulu dan akan dijemput oleh Ms.Famke Somers,seorang pegawai dari kantor perwakilan Uni Eropa. Sesampainya di bandara Schippol Arai membentangkan tangannya lebar-lebar dan di Belanda saat itu sedang turun salju.di bandara Ikal dan Arai mencari wanita yang bertugas menjemput mereka dibandara,tidak ada wanita yang memegang tulisan nama mereka mencari mereka, yang ada hanyalah gadis muda berandal yang berteriak tak karuan “Oiiiiikkk !Oikkkkk” ia berlari menuju Ikal dan Arai,mereka pun terkejut,siapakah dia? Ternyata dia adalah Ms.F.Somers,orang yang diutus untuk menjemputnya dibandara
Di Bandara Soekarno Hatta Ikal mempelajari lampiran surat pengumuman beasiswa itu. Ikal dan Arai akan ke Belanda dulu dan akan dijemput oleh Ms.Famke Somers,seorang pegawai dari kantor perwakilan Uni Eropa. Sesampainya di bandara Schippol Arai membentangkan tangannya lebar-lebar dan di Belanda saat itu sedang turun salju.di bandara Ikal dan Arai mencari wanita yang bertugas menjemput mereka dibandara,tidak ada wanita yang memegang tulisan nama mereka mencari mereka, yang ada hanyalah gadis muda berandal yang berteriak tak karuan “Oiiiiikkk !Oikkkkk” ia berlari menuju Ikal dan Arai,mereka pun terkejut,siapakah dia? Ternyata dia adalah Ms.F.Somers,orang yang diutus untuk menjemputnya dibandara
Setelah dari
Belanda Ikal dan Arai meluncur ke Belgia dengan kereta,Brugge adalah tempat yang
dituju. Famke menyuruh IKal menemui Simon Van der Wall (seorang pemilkik kos ).
Disana Ikal dan Arai berpisah dengan Famke yang harus kembali ke amsterdam.Ikal
dan Arai memasuki halaman dan tertegun didepan pintu yang membingungkan. Tak
ada bel. Yang ad, disamping pintu,hanya deretan kotak kecil,nomor-nomor lantai
gedung, tombol-tombol,speaker,dan label nama. Dan Ikal memencet tombol berlabel
Van Der Wall, setelah dibingungkan dengan pintu otomatis ini,akhirnya Ikal dan
Arai bisa masuk,mereka menuju lantai 3 menemui Van Der Wall.Simon tinggi
besar,santai tapi angker. Karena mereka datang hari minggu dan bukan hari
kerja,maka mereka tidak bisa tinggal diapartemen itu. Mereka pun meninggalkan
gedung yang tak bersahabat itu.
Di Brugge,semua
bangunan tertutup, tak seorangpun keluar rumah. Mereka tak tahu kalau ini
dilakukan untuk mengantisipasi situasi suhu yang akan drop secara ekstrem malam
nanti. Tapi Ikal dan Arai malah berkeliaran di alam terbuka. Arai membeli lilin
di sebuah kios kecil yang kemudian langsung tutup. Diujung jalan Ikal dan Arai
menemukan bangku kosong, mereka duduk dibawah naungan kanopi. Hujan salju makin
lebat. Malam makin larut, pukul dua pagi Arai mengeluarkan termometer dan
menunjukan minus sembilan derajat celcius. Arai dan Ikal duduk berpelukan,
lengket, mengerut, dan menggigil hebat. Disinilah Ikal merasakan keganjilan
dalam dirinya,ia tak merasakan kepalanya,kemudian lehernya terasa
tercekik,fikirnya inikah serangan maut??,darah tumpah dari rongga hidungnya.
Arai membuka syalnya,melilitkan dileher Ikal. Arai membuka koper dan
mengeluarkan semua pakaian dan membalutkannya berlapis-lapis ditubuh Ikal.
Tiba-tiba Arai menggendong Ikal menuju pohon-pohon Roman. Ikal ditidurkan di
tanah,dibawah rimbunan dedaunan roman. Ternyata Arai meniru cara tentara Rusia
bertahan di musim salju.kesadaran Ikal pun sedikit demi sedikit berangsur
pulih. Ikal takjub menatap arai.
Ikal dan arai
pun berangkat ke Prancis dan tiba di terminal bus Gallieni, mereka bergegas
menuruni tangga yang curam menuju metro,mereka pun menaiki metro penumpangnya
pun masih beberapa gelintir saja,setelah sampai di stasiun Trocadero, mereka
berjalan menyusuri lorong dan pelan-pelan menaiki anak tangga. Arai berjalan
didepan,tiba-tiba ia memekik “subhanallah”. Mereka terpaku melihat sosok hitam
samar-samar dibalut kabut,tinggi perkass menjulang. Menara Eiffel laksana
nyonya besar. Mereka mendekati Eiffel, disentuhnya Eiffel. Sebuah mimpi yang
menjadi kenyataan.
Sekilas tentang Novel Edensor :
Edensor adalah buku ketiga karya Andrea Hirata yang diterbitkan
oleh Bentang Pustaka pada bulan Mei tahun 2007. Edensor merupakan buku ketiga
dari Tetralogi Laskar Pelangi. Buku berikutnya dan yang terakhir adalah
Maryamah Karpov. Edensor masuk nominasi penghargaan nasional sastra KLA
(Khatulistiwa Literary Award) tahun 2007.
0 komentar:
Posting Komentar